Musrembang Kelurahan Warudoyong Perioritaskan untuk Kawasan Kumuh

oleh -15 Dilihat
oleh

SUKABUMI, HR – Musrembang tingkat Kelurahan Warudoyong dibuka secara resmi oleh Andri Firmansyah Asisten Pemerintahan Daerah Sekda Kota Sukabumi, bertempat di salah satu Rumah Makan di wilayah Kota Sukabumi, hadir pada kesempatan tersebut, anggota DPRD komisi 2, Camat warudoyong, SKPD, LPM ,RW ,RT, tamu undangan lainya. Rabu 18-12-2024.

Dalam sambutanya Asda 1 kota sukabumi Andri Firmansyah, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasi aktif dalam Pilkada pada 27 November lalu yang berjalan aman dan lancar. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menentukan arah pembangunan.

Menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, tantangan saat ini adalah meningkatkan kapasitas masyarakat melalui berbagai pelatihan yang relevan.

Kegiatan ini tidak hanya tentang perbaikan infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun kapasitas sumber daya manusia. Tantangan ke depan adalah mempersiapkan masyarakat yang lebih kompeten melalui pelatihan dan pemberdayaan.

Musrenbang ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat, memastikan pembangunan yang merata, dan menjawab kebutuhan warga Kota Sukabumi secara tepat sasaran.

Sementara itu lurah Benteng Tri Hastuti mengatakan, pelaksanaan musrembang tahun ini pihak Kelurahan memperioritaskan untuk menuntaskan kawasan kumuh, karena kawasan kumuh di wilayahnya masih di atas 60 persen. Untuk usulan dirumuskan menjadi 5 usulan fisik dan 5 usulan non fisik , usulan fisik diantaranya perbaikan Drainase, TPT, rutilahu, SAB dan pengaspalan jalan, sedangkan untuk kegiatan non fisk, pelatihan kampung KB, pelatihan UMKM, pelatihan Hidroponik dan pelatihan bagi para Kader Posyandu.

Tri berharap, dengan hadir nya anggota Dewan Kkomisi 2 pada Musrenbang ini, dapat memberikan solusi bagi program perbaikan kawasan kumuh, sehingga pemanfaatan bagi masyarakat yang menerima dapat maksimal hasilnya.

“Selama ini penerima manfaat tidak menerima secara maksimal, contoh nya perbaikan rumah yang setengah jadi, hal tersebut terkendala besaran nilai bantuan nya yang masih kurang. ” tegas Tri. ida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.