GARUT, HR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut menggelar kegiatan Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara Pilkada 2024 di Yayasan YBHM jalan Otista Desa Langensari Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Minggu (17/11/2024).
Acara Simulasi tersebut dihadiri oleh para komisioner KPU Garut, Desk Pilkada Garut, dan Forkopimda Garut.
Proses simulasi pemungutan dan perhitungan suara ini dimulai dari pengucapan sumpah janji seluruh anggota KPPS dan anggota ketertiban di TPS 09 yang disaksikan oleh para saksi.
Selanjutnya petugas KPPS terlebih dahulu membuka sekaligus menghitung kembali jumlah jenis dokumen yang masih tersegel serta memeriksa sampul yang berisi surat suara disaksikan langsung oleh para saksi.
Ketua KPU Garut, Dian Hasanudin, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan simulasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur upaya nanti pada sinkronisasi berkaitan dengan aturan dan realisasi dilapangan.
“Untuk pemilihan Pilkada 2024 jumlah pemilih maksimal disetiap TPS sebanyak 600 orang, sehingga untuk 600 orang ini diperkirakan kebutuhan waktu selama proses pemilihan tersebut yang disatu sisi dibatasi dari pembukaan TPS dari pukul 07.00 WIB-13.00 WIB”, Ungkap Dian.
Menurut Dian, selama durasi waktu pemilihan yang sudah ditentukan, para KPPS harus menentukan jam-jam rawan pada proses pemilihan tersebut didaerah masing-masing.
“Contoh simulasi sekarang ini adalah pukul 08.00-10.00 WIB, dimana melihat antusias serta antrian yang cukup panjang, kita harus bisa mengkalkulasi pada jam-jam demikian, apakah antriannya seperti ini apa tidak, yang akan merubah kebijakan teknis dilapangan”, kata Dian.
Dian Hasanudin menambahkan bahwa kerawanan waktu jam pemilih dipengaruhi berbagai faktor dalam proses kebijakan teknis di TPS masing-masing.
“Misal terjadi keterlambatan dalam penulisan di surat suara, hingga nantinya apakah kita melalui kebijakan mengeluarkan stempel atau tidak untuk meminimalisir antrian panjang tersebut”, tambah Dian.
Dian Hasanudin menjelaskan bahwa selain hal tersebut KPU juga ingin mengukur proses seberapa lama proses perhitungan suara dilaksanakan.
“Di TPS 9 Desa Langensari ini ada sebanyak 495 pemilih, total tersebut kita ilustrasikan berapa lama proses rekapitulasi perhitungan suara suara”, Melalui simulasi ini, lanjut Dian, perlu dinformasikan bahwa dilokasi simulasi sekarang ini juga akan menjadi lokasi TPS dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
“Petugas yang bertugas pada simulasi hari ini adalah petugas yang akan bertugas di KPPS di TPS 9, petugasnya real, pemilihnya real, hanya surat suaranya saja yang berbeda”, lanjut Dian.
Dian Hasanudin berharap mudah-mudahan dalam ikhtiar ini dapat menjadi pegangan kita semua dan arah perbaikan kedepan dari sisi pelayanan KPU kepada pemilih, karena pada proses tanggal 27 November ini KPPS yang akan menjadi ujung tombak pada Pilkada Garut 2024.
“Mudah-mudahan TPS yang dipilih dan dirancang ini menjadikan TPS yang aksestable, TPS yang ramah terhadap akses kelompok pemilih yang ada di TPS tersebut”, tandasnya. deni