GARUT, HR– Pertarungan adu Argument para pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Tahun 2024 antara Paslon dr. Helmi Budiman-H.Yudi Lasminingrat (nomor urut 1) dengan Paslon Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin-drg. L. Putri Karlina (nomor urut 2) terlihat dalam acara debat publik Pertama yang diselenggarakan KPU Garut di Santika Hotel Garut Jalan Cipanas baru, Pananjung, Tarogong Kaler, Garut-Jawa Barat, Rabu malam 23 Oktober 2024.
Adu argumen para paslon Bupati dan wakil Bupati tersebut ditayangkan secara langsung dan umum melalui siaran langsung televisi (TVRI Jawa Barat) dan kanal YouTube KPU Garut.
Segmen pertama acara debat publik ialah penyampaian visi dan misi para paslon Bupati dan Wakil Bupati Garut dengan durasi waktu selama 4 menit yang dipandu langsung oleh Herdina Suherdi selaku moderator acara.
Berikut ini Adu Argumen Head To Head Bupati dan Wakil Bupati Garut Tahun 2024.
Dari hasil undian yang diambil oleh para panelis keluar subtema Pelayanan Publik tentang transformasi digital, yang merupakan trend global yang mempengaruhi masyarakat diberbagai sektor termasuk pengelolaan pemerintahan, informasi, dan pelayanan, adaptasi terhadap pelayanan tekhnologi dianggap akan mendorong tata kelola pemerintahan yang transparan dan berkualitas, dari catatan Bappeda terdapat 200 aplikasi dan yang aktif hanya 52 aplikasi.
Paslon nomor urut 1 dr Helmi Budiman berpendapat bahwa, terkait dengan pelayanan publik itu berbicara tentang orang terlebih dahulu, maka peningkatan dan pelatihan kualitas sumber daya manusia itu adalah hal paling utama yang harus pertama dilakukan.
“Dalam agama mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah pelayannya, oleh karena itu sumber daya manusia adalah hal vital dan pokok dalam menjalankan optimalisasi pelayanan publik, dan perbaikan sektoral tiap dinas harus dilakukan menjadi kualitas satu data,” ungkap Helmi Budiman.
Paslon nomor urut 2 Dr.Ir. Abdusy Syakur Amin berpendapat bahwa pengolahan data merupakan handicap atau kelemahan pada periode kepemimpinan sebelumnya, sehingga yang dikhawatirkan nantinya ketika pengambilan keputusan, seringkali pengambilan keputusan itu tidak tepat.
“Karena data yang dipakai tidak akurat, dan tidak update dan tidak sinergis, sejatinya permasalahan itu adalah permasalahan yang multi dimensi tidak hanya bisa diselesaikan secara satu perspektif akan tetapi semua pihak harus memiliki data yang sama, ini yang akan kita perbaiki kedepan dalam pelayanan menyangkut hak publik,” ungkap Abdusy Syakur Amin.
Subtema Pengelolaan Sampah
Abdusy Syakur Amin berpendapat bahwa sampah merupakan residu, hampir semua proses ada yang terbuang, tentunya harus adanya upaya integratif mulai dari kesadaran masyarakat tentang bagaimana mengolah serta meminimalisir sampah.
“adanya kesadaran bahwa setiap disorsis itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dibuat se optimal mungkin dari awal, sehingga pada prosesnya tidak banyak yang terbuang contoh apabila kita mempunyai bahan baku yang baik akan menghasilkan output yang baik, rezero west dari semua aspek kehidupan kita semua,” kata Abdusy Syakur Amin.
Helmi Budiman berpendapat bahwa penanganan sampah harus bermula dari sampah pada tingkat rumah tangga, kalau itu dilakukan berarti kita sudah melakukan efisiensi 40% yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara/Akhir (TPS/TPA).
“Kita mengenal recycle, reuse, reduce, dan itu penanganan sampah ditingkat rumah tangga dan tingkat TPS, pada tingkat TPS bisa dilakukan pengelolaan sampah yang modern dan simple hanya memerlukan alat, itu sudah dilakukan bahkan sampai tahap sanitary landfiil dalam penanganan sampah,” kata Helmi Budiman.
Subtema: Permasalahan Kabupaten Garut tentang Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Garut tahun 2023 mengalami kelambatan 0,14%, capaian LPE Garut ada pada peringkat 23 di Provinsi Jawa Barat.
Calon Wakil Bupati nomor urut 2, drg. L. Putri Karlina berpendapat bahwa berbicara tentang laju ekonomi itu melihat tentang sektor ekonomi potensial di kabupaten Garut, terdapat sektor yang menonjol pada perekonomian di beberapa daerah di kabupaten Garut, yang pertama adalah sektor pertanian dimana sektor ini harus dikolaborasikan dengan sektor yang tumbuh paling cepat dalam hal ini sektor pariwisata atau akomodasi perhotelan makan dan minum serta sektor pengolahan.
“Maka dari itu bagaimana cara menumbuhkan laju pertumbuhan ekonomi, tidak lain bagaimana kita harus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan investasi, pertimbangannya sektor paling potensial sesuai program kami ialah argo industri dan argo wisata, kedua hal tersebut akan meningkatkan lapangan pekerjaan dan peningkatan PAD daerah yang penguatannya ada pada pemerintah untuk SDM-nya,” kata Putri Karlina.
Calon wakil Bupati nomor urut 1, H. Yudi Nugraha Lasminingrat menanggapi bahwa untuk menyikapi permasalahan tersebut, kekuatan utama tentunya suksesnya dalam kualitas pembangunan tidak terlepas dari tiga sektor.
“Pertama adalah dukungan masyarakat kabupaten garut yang someah, kedua adalah aturan yang harus dibahas antara pemerintah dengan DPRD, ketiga adalah keberpihakan anggaran dimana suksesnya sebuah pembangunan ataupun cita-cita didukung dengan kolaborasi SDM di Kabupaten Garut,” tanggap Yudi Nugraha.
Subtema Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Calon Wakil Bupati nomor urut 1, H. Yudi Nugraha Lasminingrat berpendapat bahwa kabupaten Garut memiliki potensi luar biasa pada bidang pertanian, kelautan, dan UMKM, pemerintah tentu harus mampu melakukan edukasi terhadap pelaku-pelaku dari mulai nelayan dan masyarakat di Kabupaten Garut sesuai dengan Perpres 69 tentang pelatihan pokasi dan revitalisasi yang harus dikuatkan oleh pemerintah kabupaten Garut, perbupnya sudah keluar tinggal optimalisasinya kedepan, pasca covid ekonomi Garut tentunya sangat terpuruk akan tetapi dengan perbup ini bisa menjadikan modal untuk mengakselerisasi perekonomian di Kabupaten Garut.
“yang belum terlatih kita akan berikan pelatihan, akan kita berikan dukungan permodalan, penjualan, dan pemasaran, semua pelaku usah akan mendapatkan up skill pemanfaatan digitalisasi kedepannya, yang akan melahirkan umkm-umkm yang menjadi pilar kemajuan ekonomi di kabupaten Garut, kita buatkan akademi digital marketing yang aka membantu percepatan peningkatan kesejahteraan,” kata H. Yudi Nugraha Lasminingrat.
Calon Wakil Bupati nomor urut 2, L. Putri Karlina menanggapi bahwa dari program yang diluncurkan sebelumnya para pelaku UMKM justru bnyak yang mengeluh tentang bagaimana cara memasarkan produknya terutama di kecamatan Selaawi dimana para pengrajin mengeluhkan stock banyak tapi tidak memiliki market.
“Yang perlu dilakukan oleh pemerintahan selanjutnya adalah tidak hanya melihat sekedar seremonial dari pembuatan perbup semata, tapi harus paham dalam melakukan asas-asa kebijakan, yang terpenting adalah perbaikan, dan infrastruktur hulu sampai hilirnya, sebenarnya Garut bisa menjadi sentral pangan ayam karena Garut merupakan penghasil Jagung terbesar,” tanggap Putri Karlina.
Subtema Stunting
Calon Bupati nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin berpendapat bahwa akan mendorong pemberdayaan posyandu di daerah pustu-pustu dan puskesmas di daerah sehingga tidak sampai menunggu meledak hingga mencapai 43% angka stunting, harusnya sejak awal bisa dideteksi.
“kami akan melakukan perbaikan skala pelayanan mulai dari insentif, alat, dan tenaga kesehatan sehingga mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” kata Syakur Amin.
Calon Bupati nomor urut 1, Helmi Budiman menanggapi bahwa 43% itu merupakan angka program stunting yang diperkenalkan di kabupaten Garut, mengenai angka stunting di Indonesia itu tinggi bukan hanya Garut saja.
“Alhamdulilah berkat kebijakan dan dukungan anggaran serta pelaksanaan teknis yang rapih sehingga penurunan besar tercapai hingga disebut sebagai penurunan terbesar di Jawa Barat, Garut mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten yang menginterpensi terbaik untuk stunting dari provinsi Jawa Barat dan juga penghargaan dari pemerintah pusat pengharhgaan insentif fiskal sebesar 25 milyar terbesar se-Indonesia dari interpensi stunting tersebut,” tanggap Helmi Budiman.
Tanya Jawab Langsung Calon Bupati
Calon Bupati nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin menanyakan tentang salah satu pembangunan terbesar adalah pendidikan, melihat dari berbagai indikator salah satunya Angka Partisipasi Murni, dimana APM di Kabupaten Garut sangat memprihatinkan selalu dibawah Jawa Barat, contohnya untuk APM SD, SMP itu 80% di SMA 60%.
“Ini tidak terbayangkan, bagaimana dengan kualitas generasi kita dimasa yang akan datang kalau kualitasnya seperti itu,” tanya Syakur Amin.
Calon Bupati nomor urut 1, Helmi Budiman menjawab bahwa angka yang disampaikan tersebut tidak benar, yang benar adalah APM untuk SD di Garut 97%, SMP 83%, dan tentu terpaku 1% lebih rendah dari pada Jawa Barat.
“Ini merupakan modal untuk kita optimis untuk meningkatkan IPM Pendidikan di Kabupaten Garut, alhamdulilah terdapat kebijakan-kebijakan yang ingin disampaikan dan ini merupakan keberanian kebijakan pada kepemimpinan sebelumnya yakni faktor utama peningkatan pendidikan itu adalah guru dan kesejahteraannya, oleh karenaitu Garut sebagai pengangkat guru P3K terbesar se-Indonesia dengan jumlah 6000 untuk meningkatkan IPM pendidikan guna mempersiapkan generasi muda sebagai generasi emas di tahun 2045, begitupun sektor kesehatan,” jawab Helmi Budiman.
Helmi Budiman menanyakan bahwa ketika mendengar angka stunting 43%, pemerintah langsung melakukan konsolidasi baik dengan Dinas ataupun masyarakat, melalui kebijakan Bupati dan kebijakan anggaran digelontorkan untuk mengatasi stunting, hingga Dinas kesehatan dalam kurun waktu 2 bulan ini merilis bahwa angka stunting Kabupaten Garut sekarang diangka 11,66%, apa yang akan dilakukan apabila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Garut Tahun 2024 untuk menurunkan serta mempertahankan angka yang sudah 11,66%.
Abdusy Syakur Amin menjawab angka stunting mencapai 43% ini salah siapa, kenapa dari awal tidak bisa dideteksi, Jangan menunggu parah dulu lalu diobati, segera lakukan perbaikan-perbaikan konferehensip dari mulai alat sistem.
“harusnya ada ujung tombak tenaga kesehatan yang bisa mendeteksi sejak awal, kami akan mendorong pemberdayaan posyandu daerah,” Jawab Syakur Amin.
Tanya Jawab Langsung Calon Wakil Bupati
Calon wakil Bupati nomor urut 2, Putri Karlina bertanya bahwa kekayaan seni pariwisata Garut untuk bisa meningkatkan PAD sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun kenyataan dilapangan masih belum teroptimalisasi dengan baik padahal Garut mendapatkan kata kreatif dari kemenparekraf RI.
“Bagaimana strategi untuk meningkatkan pariwisata dan industri kreatif Garut dengan peningkatan konsep kolaborasi yang lebih kuat antara pentahelix kreatif melalui pendekatan digitalisasi, ekonomi hijau dan biru secara berkelanjutan,” tanya Putri Karlina.
Calon Wakil Bupati nomor urut 1, H. Yudi Nugraha Lasminingrat menjawab terdapat 4 hal dalam peningkatan pariwisata diantaranya alamnya yang harus dijaga, atraksi budaya lokal yang harus diperlihatkan untuk daya tarik wisatawan, sport and turizem, dan peningkatan kearifan lokal sehingga menjadikan value secara ekonomi untuk masyarakat Garut.
“Garut memiliki madu, gula, Garut memiliki hal berbeda dari kabupaten lainnya, optimalisasi pariwisata merupakan bagian fundamental yang akan kami kembangkan dan prioritaskan sehingga poin pariwisata menjadikan poin PAD Kabupaten Garut,” jawab H Yudi Nugraha.
L. Putri Karlina menanggapi bicara kolaborasi pentahelix ialah tentang bagaimana akademisi ini bisa memberikan masukan kepada pemerintah agar ekonomi hijau ini bisa berlangsung.
“kita membuka pariwisata tanpa merusak alam, bagaimana juga nanti bisnis community dan goverment serta media bisa mewujudkan Garut, bisnis akan memberikan ekosistem yang nyaman untuk pengunjung supaya bisa stay, karena Leng of stay hari ini hanya 1,2 hari saja, termasuk media berperan penting untuk mempublikasi sehingga pemerintah melakukan kolaborasi di sektor pentahelix,” tanggap Putri Karlina.
Yudi Nugraha Lasminingrat bertanya bahwa Manuskrif dan paririmbonnya, ritus dengan kegiatan rutinitasnya, tradisi lisan dengan sasakala dan paduannya, adat istiadat dengan upacaranya.
“Bagaimana memanfaatkan manuskrif sasakala yang ada di Garut menjadi daya tarik pariwisata,” tanya Yudi Nugraha
L. Putri Karlina menjawab harusnya ini yang harus dilakukan oleh pemerintah sebelumnya, bukan hanya narasi bagaimana membangun dongeng-dongeng untuk menghidupkan pariwisata di Kabupaten Garut.
“Garut mempunyai situ bagendit dengan potensi bertaraf Internasional yang langsung diamanatkan oleh pak Ridwan Kamil untuk dikelola oleh Kabupaten Garut, sayangnya sekarang ini menjadi tidak ubahnya pariwisata-pariwisata bertaraf lokal biasa, hal ini dikarenakan kekurangannya narasi pemasaran publikasi pariwisata tersebut yang kurang, tanpa narasi, tanpa cerita, tanpa orang yang pandai mendongeng pariwisata di Kabupaten Garut akan menjadi situs yang mati, hampa dan pemubaziran anggaran, Garut hanya butuh orang yang pintar mengharmonisasi cerita dongeng itu semua,” jawab Putri Karlina.
H. Yudi menanggapi bahwa wawasan pariwisata (sasakala) adalah modal untuk meningkatkan daya tarik, tentunya bukan hanya cerita dongeng saja yang harus dikuatkan akan tetapi seni teater dan seni drama kolosal yang akan menjadi atraksi daya pikat wisatawan lokal maupun luar.
“Mengenai Pariwisata yang utama itu memanjakan mata serta rasa, intinya pemikat pariwisata sebenarnya adalah dari mata turun ke hati bukanlah narasi cerita dongeng,” tanggap Yudi Nugraha.
Closing Statement Paslon
Calon Bupati nomor urut 1, dr. H. Helmi Budiman menyampaikan bahwa dengan kesadaran debat ini bukanlah sekedar seremonial, ini merupakan komitmen kepada masyarakat dalam rangka membangun dan mensejahterakan Kabupaten Garut.
“Saya Helmi Budiman bersama adik saya H.Yudi Nugraha Lasminingrat seorang pengusaha muda enerjik yang sebelumnya biasa melayani masyarakat tentunya, dan sekarang berkancah di politik bersama dengan saya dengan tujuan agar bisa melayani seluruh masyarakat Kabupaten Garut,” kata Helmi.
Calon Wakil Bupati nomor urut 1, H. Yudi Nugraha Lasminingrat menambahkan bahwa dirinya merasa bangga bisa bersanding dengan kakak yakni dr. Helmi Budiman yang tentunya memiliki pengalaman yang luar biasa.
“Bangga dan terharu karena beliau memilih saya menjadi wakilnya pada Pilkada 2024, dan pada hari ini juga saya berkomitmen dengan meluncurkan kartu Garut Someah, dimana dengan satu kartu ini permasalahan Garut akan kita selesaikan, hayu urang ngahiji, dinomer hiji, Sangkan Garut kahiji, ngaheyeut dayeuh ngalola Nagara, banjarmatu padidangan kabali geusan jadi, gemah ripah, loh jinawi,” tegas Yudi Nugraha.
Calon Bupati nomor urut 2, Dr.Ir Abdusy Syakur Amin, M.eng menyampaikan permohonan maaf dimana pihaknya menyampaikan data-data seobyektif mungkin dan asli sehingga kita tidak terjebak kepada narasi-narasi yang tidak tepat, pengakuan keberhasilan itu kami hasilkan dari data-data akurat yang diperoleh dari Data BPS dan lembaga lainnya.
“Pada hari ini kami sangat bangga, bisa menunjukan pasangan yang unik laki-laki dan perempuan, sehingga menunjukan suatu proses kebersamaan disemua pihak untuk membangun Kabupaten Garut, dimana Teh Putri ini merupakan simbol perempuan muda yang energik dan juga cerdas dengan harapan membangun kabupaten Garut yang penuh ke Ibu-an dan keramahan,” kata Syakur Amin
Calon wakil Bupati nomor urut 2, drg. L. Putri Karlina menambahkan bahwa Dina sawatara poe NU keur dilakonan, Dina sawatara harepan, Dina sawatara impian jeng cita-cita urang pikeun Garut mugia Aya dinu cageur jeng bageurna, panjeg jeng ajegna, hirup jeng huripna, runtut raut jeng dulur salembur, hirup penuh syukur, Garut hebat, simkuring Putri sareng Kang Syakur, niti munci nur lestari, seja ngabakti pikeun mere bukti ka lemah cai, Santri (Syakur Amin-Putri) insyaaloh ngajadi,” tegas Putri Karlina. •deni