Anggota MPR RI Ananta Wahana Tekankan Pentingnya Pancasila

oleh -19 Dilihat
oleh

TANGERANG, HR — Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ananta Wahana bersama anggota DPRD Banten terpilih Garuda Abraham Laksono menyampaikan edukasi mengenai pentingnya empat pilar kebangsaan di Aula PWI Kabupaten Tangerang, Rabu 14 Agustus 2024.

Empat Pilar Kebangsaan yang dimaksud, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika.

Dihadapan para siswa SMKN 12 Kabupaten Tangerang dan peserta lainnya, Ananta mengatakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan bernegara sejak dini kepada para pelajar di Kabupaten Tangerang.

“Sosialisasi bertujuan agar para pelajar termotivasi untuk menanamkan nilai-nilai keutamaan Pancasila dan kebangsaan dalam diri mereka,” katanya.

Ia berpesan kepada para pelajar agar terus mempelajari agama dan akidah dengan benar dan menanamkan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan dalam diri. Dengan demikian, kata dia, mereka tetap berpegang teguh bahwa NKRI harga mati.

“Ini adalah praktik sebagai Bhinneka Tunggal Ika karena ada perbedaan-perbedaan mulai agama, etnis, dan sebagainya sudah tercermin di sekolah,” ujarnya.

Berkaitan hal itu, Ketua Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis dan juga anggota DPRD Banten terpilih, Abraham Garuda Laksono mengungkapkan, dalam sejarah Indonesia, pelajar memiliki peran penting dalam perumusan dasar bangsa Indonesia. Di masa kini, kaum pelajar memiliki andil yang sangat besar untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini.

“Kebanyakan anak-anak muda banyak yang tahu Pancasila tapi tidak paham inti sarinya. Mengutip bahasa Bung Karno, Pancasila adalah ideologi. Pancasila memiliki pengaruh kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini,” ungkapnya.

Ia menyampaikan peran nyata kekuatan Pancasila untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia sudah dibekali sebuah alat yakni Pancasila, yang bisa digunakan untuk menghadapi pengaruh budaya luar.

“Kita harus menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup kita. Jangan menerima pesan secara mentah-mentah, harus kritis, jangan menerima informasi hoax, harus tetap mengamalkan cita-cita Pancasila,” pungkasnya.erwin.t

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.