JAKARTA, HR – Warga Perumahan Taman Palem Lestari mengadakan Perayaan Menyambut Kedatangan Dewa dan Dewi turun dari langit, bagi masyarakat ketununan Tionghoa yang beragama Kong Hu Cu, yang merupakan salah satu perayaan di Tahun Baru Imlek (Lak Gwee Cue Kao) tahun 2024 Masehi.
Khonghucu menjadi agama resmi Indonesia pada Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 di era Presiden Gus Dur membebaskan masyarakat Kong Hu Cu yang notabene adalah keturunan Tionghoa, untuk menjalankan ibadah agamanya secara terbuka dan merayakan hari keagamaan mereka.
Liong Un sebagai penyelenggara pada perayaan Lak Gwee Cue Kao 2024 ini menyampaikan, “Sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya perayaan ini, ditegaskan juga tempat kegiatan ini bukan Vihara atau Cetya, kegiatan ini swadaya dengan teman-teman yang beragama Kong Hu Cu, karena tempat kami ini ada Altar Dewa, untuk sembahyang jadi kami keluarkan di depan rumah untuk sembahyang Dewi XIAN KI NIU NIU Lak Gwee Cue Kao berlokasi di Taman Palem Lestari Blok C16 no.28-29, Cengkareng, Jakarta Barat,” kata Lion Un, Minggu (14/07/24).

Pada perayaan ini Doa penyambutan Dewi diatas Jam 00.00 WIB dan siang Jam 11.00 WIB. Dewi turun untuk pemberkatan selanjutnya pada sore Penutupan Doa Bersama dan di tutup jamuan makan bersama. Dihari kedua ada acara berbagi untuk sesame dengan melaksanakan santunan Anak Yatim/Piatu dan Duafa.
Ketika ditanyakan terkait izin keramaian, Liong Un menjelaskan, “Sudah berkordinasi dengan semua pihak RT, RW dan Warga setempat, lebih detail silakan tanyakan sama Awie Ong yang Bantu kegiatan ini sebagai Ketua Panitia,” ungkap Liong Un.
Saat di konfirmasi Awie Ong menyampaikan bahwa, “Perayaan ini acara keagamaan bukan seperti Pesta atau Hiburan dan di selenggarakannya hanya untuk di lingkungan kami, tetapi kami juga harus ikuti aturan terkait surat izin sudah dibuatkan dari Pak Abdul Hadi selaku Ketua RT 08 RW 05 dan pernyataan warga tidak keberatan adanya kegiatan ini sedangkan pihak RW memang belum di tandatangani tetapi kami kordinasikan dan juga minta izin dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, selanjutnya kami juga kordinasikan ke aparatur pemerintahan, TNI-Polri yang mana Babinsa dan Binmas salasatu pengamanan di Masyarakat,” ujar Awie Ong.

Salah satu warga Taman Palem Lestari Blok C, Siau Mei senang adanya acara tersebut, “Ini merupakan tradisi keagamaan bagi warga masyarakat yang keturunan Tionghoa beragama Kong Hu Cu,” pungkas Siau Mei.
Perayaan menyambut Kedatangan Dewa dan Dewi Turun dari Langit “Lak Gwee Cue Kao”tahun 2024, di Taman Palem Lestari Kelurahan Cengkareng Barat, “Salah satu momentum toleransi beragama pada perayaan Lak Gwee Cue Kao 2024, kami juga melaksanakan santunan kepada Anak Yatim/Piatu dan Duafa,” tutup Siau Mei. (**)