JAKARTA, HR – Pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), SD/SMP Terpadu, yang berada di Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, diduga tanpa pengawasan.
Pada bagian belakang bangunan SD/SMP Terpadu tersebut, bagian dingding belakang mengalami perbedaan bentuk, ada yang menonjol dan ada yang bergelombang, seakan-akan tidak ada perencanaan gambar pada bentuk bangunan bagian belakang gedung.
Saat media mengkonfirmasi via WhatsApp terkait hal tersebut pada Sekertaris Dinas (Sekdis) Pendidikan DKI Jakarta Taga mengatakan, agar konfirmasi media ini langsung mengkonfirmasi kepada Kepala UPT Prasardik, agar tidak salah menjawab.
“Mohon maaf sy konfirmasi ke kepala UPT prasardik ya pak, agar tidak salah menjawab,” kata Sekdis Pendidikan DKI Jakarta Taga.
Masih diungkapkan Taga, terkait pembangunan gedung SD/SMP Terpadu tersebut, agar media bisa langsung mengkonfirmasi ke Staf yang menangani pembangunan Sekolah wilayah Jakarta Barat, agar jelas informasi nya dan sudah saya Prolog ke Pak Salman.
“Ijin pak boleh konfirmasi ke staf yang tangani pembangunan sekolah wilayah Jakarta Barat Agar jelas informasi nya Sudah sy prolog ke pa salman,” ungkap Taga,
Sementara itu, Unit Pelaksana (UP) Prasarana dan Sarana Pendidikan (Prasardik) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Salman, dikonfirmasi media belum menjawab konfirmasi media melalui Tlp dan WhatsApp.
Pengamat kontruksi Lukman saat diminta tanggapannya terkait bangunan gedung SD/SMP Terpadu mengatakan, kalau di katakan layak atau tidak itu banyak faktor dan cara pandang masing-masing.
“Tapi jika di lihat dari pandangan mata Arsitektural, pekerjaan tersebut kurang rapih, seharusnya finising dinding di buat rata, balokan mau di buat kelihatan atau tidak, jika harus di perlihatkan seharusnya di buat rata garis tonjolan balokan tersebut,” ujar Lukman.
Masih diungkapkan Lukman, jika dibuat tidak terlihat, harusnya dinding pasangan bata dipasang rata dengan balokan, sehingga terlihat lebih rapih. kalau seperti itu pekerjaan terkesan sembarangan dan terburu-buru.
“Terkait kekuatan disini, saya engga bisa kasih komentar, karena harus adanya uji terkait kekutan beton strukturnya, baik kolom dan balok, kalau dinding bukan bagian dari struktur tapi bagian dari arsitektur,” tutup Lukman.
Jawaban dari, Unit Pelaksana (UP) Prasarana dan Sarana Pendidikan (Prasardik) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Salman, akan dimuat pada pemberitaan selanjutnya. didit/agus