Antologi Episode Angin, Stimulus Lahirnya Karya Monumental

oleh -16 Dilihat
oleh

MAJALENGKA, HR – Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka (DEKKMA) Asikin Hidayat berharap, di Kabupaten Majalengka tidak hanya seni rupa dan seni pertunjukan yang bisa berkembang, namun karya sastra (puisi) dapat juga dijadikan sebagai materi di dalam mewujudkan atau menumbuh-kembangkan seni budaya di Kabupaten Majalengka.

“Sastra Majalengka harus terus berkembang dan mendapatkan apresiasi masyarakat,” katanya ketika melaunching Buku Antologi Episode Angin, karya penyair Majalengka, di Perpusda Majalengka, Kamis (15/2).

Acara yang dipandu pegiat literasi dan sastrawan Eriyandi Budiman tersebut diwarnai aksi baca puisi dan diskusi buku.

Menurut Hasan Ma’arif, wartawan dan budayawan dalam pengantar buku tersebut, Antologi Episode Angin adalah sebuah karya yang sangat patut dihargai. Ini adalah sebuah dari sekian banyak karya kreatif dari para penyair Majalengka. Menghikmatinya adalah meresapi sebuah pergumulan rasa dan intektualitas sekaligus di tengah sepinya wacana berpikir dan berimprovisasi di banyak area.

Ada 12 penyair dalam antologi ini yang masing-masing memiliki karakter dan pengalaman menulis yang beragam. Mereka adalah penyair Dedi “Kijoen” Joenaedi, Sigit Sulistio, H.Muhamad Tajudin, Asikin Hidayat, Nandang Darana, Memet Rahmat To’ev, Teddy Parwanto, Toni Tresna, Erry Sukmara, Yaya WS Aria Santika, I Jatnika, dan Titin Kustini. Para penyair datng dari generasi kepenyairan yang berbeda, dan karenanya tidak bisa dihindari munculnya karakter-karakter puisi yang beragam.

Sementara itu, Ketua Komunitas Sastra Majalengka Nandang Darana berharap, dengan banyaknya karya sastrawan Majalengka menjadi stimulus lahirnya karya lainnya yang lebih monumental di masa yang akan datang. Dia juga berharap dunia literasi Majalengka makin bergema. lintong situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.