SUKABUMI, HR – SCG, perusahaan terkemuka ASEAN, kembali memberikan beasiswa kepada 417 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa S1. Program ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia, dimana saat ini, diperkirakan sekitar 14% kelompok usia SMA/sederajat tidak bersekolah dan 69% kelompok pemuda usia Perguruan Tinggi belum berkesempatan berkuliah. Serta, mewujudkan prinsip SCG ESG 4 Plus dan mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045. Beasiswa ini diberikan kepada pelajar asal Jakarta, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Sukabumi, dan Lebak, yang merupakan wilayah operasional SCG, dalam acara “Penganugerahan Beasiswa SCG Sharing the Dream 2023: Cerah Masa Depanku, Hijau Bumiku” di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pada Kamis (10/08). Turut hadir dalam acara ini Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa secara daring.
Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, mengatakan, “Program SCG Sharing the Dream telah berjalan hingga tahun ke-11 sejak tahun 2012. Perjalanan ini merupakan komitmen kami dalam mendukung tingkat partisipasi pendidikan di Indonesia. Kami bangga dan bersyukur, program ini telah bermanfaat bagi 4.040 penerima dan menyerap dana Rp 19 miliar meliputi dana pendidikan dan program pengembangan,” katanya.
Untuk mencapai visi dan misi Indonesia Emas 2045, pendidikan berperan penting dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu, partisipasi pendidikan perlu terus ditingkatkan. Menurut data BPS, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk tingkat SMA/SMK/Sederajat tahun 2022 adalah 85,49%, sementara APK tingkat Perguruan Tinggi di tahun 2022 adalah 31,16%.
Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, turut merespons situasi tersebut, “Gap tersebut membutuhkan kerja sama dari pemerintah, pelaku industri, dan akademisi, untuk membuat akses pendidikan menjadi lebih inklusif dan bebas dari hambatan sosial, ekonomi, dan gender. Program ini sejalan dengan dua misi dari prinsip ESG 4 Plus yang ingin kami capai, yaitu mengurangi kesenjangan (Reduce Inequality) dan mendorong kolaborasi (Embrace Collaboration).”
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menyampaikan dalam sambutannya, “Saya mengatakan bahwa kalian adik-adikku, anak-anakku, adalah sebagian elite dari generasi muda Indonesia yang memperoleh kesempatan emas ini, karena itu gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya. Gantungkanlah cita-cita setinggi langit dan benar-benar dicapai dari waktu ke waktu dengan baik. Memanfaatkan semua yang ada di sekitar kalian, sehingga menjadi orang yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, yang penting untuk keluarga dan orang sekitar,” ucapnya.
Adapun kategori SMA/sederajat mendapatkan dana pendidikan Rp2.000.000 dan kategori Sarjana sebesar Rp8.000.000 per tahun dan diberikan hingga lulus atau maksimum masa studi empat tahun. Selain itu, para penerima beasiswa juga akan memperoleh kesempatan pengembangan diri melalui pelatihan soft skills, keterampilan berbahasa, serta kegiatan jejaring. Dengan keunggulan kompetitif tersebut, tahun ini, tercatat ada lebih dari 1400 pendaftar, meningkat 12% dibandingkan tahun lalu.
SCG mendorong generasi muda membuat kontribusi nyata bagi masyarakat. Tahun ini, SCG akan mendukung dan mendampingi SCG Scholars melaksanakan dua gagasan terbaik, yaitu: 1) Eco Enzyme sebagai Alternatif dalam Pengurangan Bahan Kimia (ESDAPEBA) oleh Ranu Satya Al Hakim, siswa SMKN 1 Cikarang Selatan. Kemudian, 2) E-MISSION: Pemanfaatan Air Sadah dan Minyak Jelantah untuk pembuatan Lilin Aromaterapi oleh Sunda Galih, mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
“Di Jampangtengah, daerah rumah saya, rentan dengan pencemaran udara akibat aktivitas pabrik kapur, dan pencemaran air karena kebiasaan masyarakat membuang minyak jelantah bekas kegiatan rumah tangga ke sungai. Untuk itu, saya berinisiatif untuk mengelola air yang tercemar menjadi air bersih melalui alat filtrasi penukaran kation serta pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sediaan lilin aromaterapi, sebagai upaya menerapkan circular economy di masyarakat.” ujar Galih.
Turut hadir dalam acara ini, Rendy Aditya Wachid, Founder & CEO ParongPong RAW Lab, yang berbagi pengalamannya dalam menjalankan inisiatif berkelanjutan. “Pendidikan punya peran penting untuk membentuk kesadaran generasi muda agar lebih peka terhadap sekitar. Setiap bidang studi yang dipelajari dapat memberikan manfaat bagi lingkungan. Peran para kolaborator seperti kamilah yang bertugas memberikan blueprint bagi para anak muda untuk berkreasi dan kritis menyelesaikan masalah sesuai dengan passion mereka masing-masing.”
Di samping program SCG Sharing the Dream, SCG di Indonesia melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi telah menjalankan berbagai inisiatif dan program berbasis ESG 4 Plus lainnya. Antara lain, program GESARI (Gerakan Desa Berdikari) yang mengelola 32 UMKM lokal, kemudian SCG ASIK (Aku Suka Ikan), yaitu pencegahan stunting dengan melibatkan ikan pada diet anak, dan pelaksanaan proyek komunitas oleh SCG Scholars seperti proyek Budidaya Maggot Kebonmanggu untuk masyarakat Kebonmanggu, Sukabumi, dan proyek Budikdamber Ruta (Budidaya Ikan dalam Ember Rumah Tangga) untuk masyarakat Kecamatan Setu, Bekasi.
ESG 4 Plus adalah komitmen bisnis SCG yang dipersonalisasi dari kerangka kerja global ESG (Environmental, Social, and Governance). Prinsip ini dirumuskan ke dalam empat komitmen utama, yakni mencapai nol bersih emisi (“Set Net Zero”), menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mewujudkan industri hijau (“Go Green”), menekan kesenjangan sosial (“Reduce Inequality”), dan merangkul kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan (“Embrace Collaboration”).ida