PANGKALPINANG, HR – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Harvick Hasnul Qolbi, mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) memanfaatkan lahan kritis untuk mengembalikan kejayaan lada.
“Setelah melakukan kunjungan kerja ke sini (Kep. Babel) saya lihat banyak sekali ada lahan bekas tambang. Saya lihat, kalau untuk persawahan, di sini kurang cocok,” ucap Harvick, saat dijumpai di VVIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Sabtu (5/8/2023).
“Di beberapa lokasi, banyak saya lihat ada lahan-lahan dengan kondisi kritis. Itu sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman lada, supaya kejayaan lada ini bisa kembali di Babel,” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Kep. Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, mengungkapkan bahwa ada seluas 167.104 hektar lahan kritis yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kep. Babel.
Menurutnya, pihaknya terus berupaya membangun sinergi dengan sejumlah stakeholder, untuk melakukan reklamasi lahan kritis di Negeri Serumpun Sebalai.
“Kita (Pemprov Kep. Babel) bersama unsur-unsur forkopimda, terus berkoordinasi membangun sinergi dengan sejumlah stakeholder, dalam melakukan reklamasi lahan kritis dan pasca tambang di Kep. Babel ini,”
“Sayang jika lahan kritis ini tidak dimanfaatkan. Jangan sampai sia-sia begitu saja. Tadi pak Wamentan mengusulkan, jika sudah di reklamasi lahan-lahan kritis itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan lada, supaya kejayaan lada ini bisa kembali lagi di Kepulauan Babel,” lanjutnya.
Terkait program untuk mendorong ketahanan pangan, kata Pj Gubernur Suganda, kedepannya pihaknya akan mendorong kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam mensupport pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kep. Babel.
“Terkait program, yang pasti pak Wamentan sudah terbuka ke kita, di Babel ini ada banyak potensi yang bisa di gali, seperti persawahan, perkebunan dan lain sebagainya. Dan itu semua adanya di kabupaten/kota,” terangnya.
“Jadi rekan-rekan di kabupaten/kota, silahkan diusulkan, jika ada program yang bisa disinergikan dengan Kementan RI. Kalaupun ada pihak-pihak yang menyampaikan proposal terkait program-program pertanian, itu akan sangat kita dorong,” tutupnya.agus priadi