BELITUNG, HR -Keresahan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu, berkenaan status domestik Bandara H.A.S Hanandjoeddin telah dijawab oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno.
Pj Gubernur Suganda memanfaatkan momen pertemuan saat kegiatan peresmian Pesona Belitung Beach Festival (PBBF) 2023 dengan Menparekraf Sandiaga Uno untuk berdiskusi, dan mencari jalan keluar tentang usulan perubahan kembali status Bandara H.A.S Hanandjoeddin sebagai bandara internasional, yang kini menjadi domestik.
Dalam obrolan bersama Menparekraf Sandiaga Uno tersebut, Pj Gubernur Suganda meminta dukungan, atau support soal status “Internasional” pada bandara tersebut jika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Belitung memang menjadi salah satu destinasi wisata Tanah Air.
“Kita harapkan kalau kita dalam posisi bandara internasional, maka bukan cuma wisatawan, lapangan kerja juga makin terbuka dengan banyaknya investor yang masuk,” kata Pj Gubernur Suganda, Jumat, (2/6/2023).
Dalam penjelasannya, Menparekraf Sandiaga Uno merespons positif usulan ini. Rencananya, pria yang akrab disapa Mas Menteri ini akan membawa usulan ini ke ratas (rapat terbatas) bersama Presiden RI, untuk ditinjau ulang, dan mempertahankan status “Internasional” di Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Belitung.
Rencananya, Menparekraf Sandiaga Uno tidak hanya akan membahas usulan untuk mempertahankan status internasional di Bandara H.A.S Hanandjoeddin, Belitung dalam ratas di Istana Negara. Namun, dirinya juga akan membicarakan seputar penambahan penerbangan, serta peningkatan ketersediaan kursi dengan harapan dapat mempertahankan harga tiket yang dapat dijangkau masyarakat.
“Ini bagaimana kita bisa tetap jaga momentum ini, sehingga kunjungan wisatawan bisa semakin meningkat,” kata Sandiaga Uno.
Dirinya berjanji akan mendukung dengan totalitas kegiatan di Kep. Babel kedepannya. Harapannya, kegiatan Pesona Belitung Beach Festival (PBBF) ini dapat didorong lebih tinggi, sehingga tahun depan kegiatan ini dapat masuk ke dalam KEN (Kalender Event Nasional) internasional.
Dengan meningkatkan kegiatan ini menjadi internasional, diharapkan akan ada pertimbangan khusus bagi Belitung untuk membuka penerbangan internasional langsung seperti dari Kuala Lumpur, dan Singapura. agus priadi