TANGERANG, HR – Kualitas pendidikan bisa terus ditingkatkan dengan adanya sinergi dan saling menguatkan diantara stakeholder pendidikan.
Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah untuk mengelola pendidikan secara maksimal tentunya memerlukan figur yang berperan penting dalam pelaksanaannya. Kepala Sekolah sebagai pemimpin tertinggi tentunya berkolaborasi dengan seluruh elemen lain seperti guru, pengawas, orang tua dan siswa dianggap sebagai pelaku utama yang berperan penting dalam pelaksanaan perbaikan mutu pendidikan di sekolah.
Dalam pelaksanaan kewenangan pengelolaan pendidikan, kepala sekolah dituntut setidaknya memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang kuat demi terwujudnya mutu pendidikan yang baik ditandai dengan efektiivitas belajar dan pembelajaran yang tinggi, kepemimpinan yang kuat dan demokratis, manajemen tenaga kependidikan yang efektif dan profesional, tumbuhnya budaya mutu serta team work yang cerdas, kompak dan dinamis.
Asmad,S.Pd yang baru satu tahun menjabat Kepala SD Negeri Kereo 03 menuturkan kepada HR pembiasaan yang dilakukan di sekolahnya antara lain berdoa sebelum memulai, baris berbaris, membaca yaasin dan kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun dan sikap terpuji lainnya. Diantaranya membiasakan salam dan bersalaman terutama kepada guru, membiasakan membuang sampah pada tempatnya, membiasakan antre, membiasakan menghargai pendapat orang lain, membiasakan minta izin ketika hendak masuk/keluar kelas atau ruangan.
“Pembiasaan itu harus terus dilakukan agar para siswa baik dalam budi pekerti, dalam kecerdasan dan ketrampilannya dan menjadi pelajar berPancasila,” harapnya. jm