BENGKULU, HR – Salah satu warga desa Padang Ulak Tanding Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, Ramli (60) harus menghembuskan nafas terakhir (Wafat,red) rabu (14/07/21) akibat kaki tertusuk paku hingga tubuh menggigil badan deman panas (Tetanus,red) setelah dibawak keluarga berobat kebeberapa rumah sakit suwasta maupun negri yang ada dalam kota Bengkulu tidak dapat diterima rawat karena penuh dengan pasien Covid-19.
Akibat penuhnya pasien Covid-19 di RS dalam kota Bengkulu Ramli harus dirawat oleh keluarga hingga menghembuskan nafas terakhir dalam rumah jam 10.00 wib rabu pagi. “Kami sekeluarga telah berupaya mengobati bapak dan membawaknya ke RS. Namun semua RS menolak dengan alasan ruangan penuh dengan pasien Covid-19, sehingga orang tua kami bawak kembali kerumah untuk dirawat hingga menghembuskan nafas terakhir,” ungkap Anton anak kedua almarhum kepada wartawan.
Hal senada juga diungkapkan Erma (35) tetangga almarhum bahwa keluarga telah berupaya memberikan pertolongan berobat pada Puskesmas terdekat hingga RS. “Kurang lebih lima (5) Rumah sakit dalam kota Bengkulu menolak menerima pasien diduga Tetanus akibat tertusuk Paku dikaki almarhum dengan alasan penuh penghuni pasien Covid-19. Maka keluarga membawak pulang,” ungkap Erma pada wartawan.
Kepala desa Padang Ulak Tanjung Abdu Rani. S.Sos. MM membenarkan kejadian tersebut. “Ya. memang ada warga kami yang meninggal dunia diduga sakit Tetanus. Pihak keluarga sudah berupaya untuk mendapatkan pertolongan dari sejumlah RS. Sayangnya semua RS kota Bengkulu Penuh dengan pasien Covid-19. Sehingga warga kami tidak dapat ditangani sampai menghembuskan nafas terakhir,” jelas Abdu.
Abdu Rani juga menghimbau (memintak,red) RS agar dapat memberikan pelayanan pada pasien yang sifatnya urgen meskipun ruangan penuh sehingga pasien dapat tertolong juga. “Tindakan penanganan pasien urgen harus mutlak dilakukan oleh RS walaupun penuh pasien Covid-19. Masyarakat terasa teranyomi karena ada perhatian dari petugas,” ungkap Abdu dirumah duka.
Sementara Kepala dinas kesehatan Provinsi Bengkulu merangkap Dirut RSUD M. Yunus Bengkulu Herwan Anthony mengatakan bahwa memang RS diBengkulu kondisi sedang penuh pasien Covid-19. “Ya, kondisi memang penuh dengan pasien Covid-19. Soal penolakan Pasien diduga sakit Tetanus, saya belum mendapat laporan,” ujar Herwan saat dikonfimasi wartawan. efendi silalahi