GOWA, HR – Menindaklanjuti arahan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait pelaksanaan Sehari Belajar di Luar Kelas yang serentak dilaksanakan pada seluruh sekolah di Indonesia baik Paud, TK, SD, SMP, SMA/SMK, sekolah di Kabupaten Gowa turut melakukan kegiatan tersebut.
Hal itu diungkapkan, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Gowa, Rahmawati Rahman, saat turun langsung mengunjungi beberapa sekolah, Kamis (7/11).
Ia mengatakan, sehari belajar di luar kelas ini dilakukan untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan mencapai tujuan pendidikan melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
“Ini sudah tahun kedua Kabupaten Gowa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari belajar di luar kelas ini sebagai bentuk kita dalam mewujudkan SRA dan alhamdulillah para anak yang kita lihat semuanya merasa senang karena kegiatan ini bukan hanya belajar tapi ada salah satu rangkaian kegiatannya seperti permainan tradisional, sehingga boleh dibilang dengan kegiatan ini mereka belajar sambil bermain,” jelasnya.
Dikatakan Rahmawati, kegiatan belajar ini minimal dilakukan tiga Jam di ruang terbuka yang melibatkan seluruh siswa dan para guru dengan beragam kegiatan dan aktivitas yang dapat mengeksplor kreatifitas para anak, salah satunya latihan evakuasi bencana menggunakan lagu dan gerak.
“Jadi dalam waktu tiga jam banyak sekali aktifitas yang akan dilakukan seperti diajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, sarapan sehat bersama, simulasi evakuasi bencana dalam lagu dan gerak, pelestarian permainan tradisional, deklarasi sekolah anak, senam germas hingga pelantikan tim sekolah ramah anak,” tambahnya.
Adapun sekolah yang sempat dimonitoring yakni TK Aisyiyah Limbung, SD Limbung Putri, SDI pabbangiang, SDN Lambengi, SMPN 4 Sungguminasa, MTSN Balang-Balang, SMA Negeri 1 Sungguminasa, dan SMA Negeri 10 Gowa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kawaidah mengaku kegiatan ini salah satu bentuk implementasi untuk mewujudkan SRA. Bahkan rangkaian kegiatan yang dihadirkan merupakan aktifitas yang mempunyai tujuan pembelajaran secara nyata dan berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan tumbuh kembang anak serta mendukung budaya cinta tanah air serta kreatifitas dalam upaya penguatan pendidikan berkarakter.
“Kami berharap kedepannya semua sekolah bisa ikut berpartisipasi sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan yang pada akhirnya akan meningkatkan minat dan semangat siswa dalam belajar,” pungkasnya. kartia