MELAWI, HR – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Melawi melaksanakan kegiatan Polisi Sahabat Anak (PSA) kepada anak TK Dharma Wanita Kabupaten Melawi, yang berkunjung langsung ke Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Melawi di Jl. Provinsi Nanga Pinoh – Kotabaru KM 4, Rabu (06/3/2019) pagi.
Program Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Lantas sebagai bentuk wujud nyata kepedulian Polri kepada masyarakat, khususnya anak-anak usia dini dalam memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada anak-anak untuk tertib berlalu lintas di usia dini.
Kapolres Melawi, AKBP Ahmad Fadlin, S.I.K., M.Si melalui Kasat Lantas Polres Melawi, AKP Aang Permana, S.I.P., M.A.P menyebutkan kegiatan PSA yang di laksanakan selama ini direspon positif oleh pihak sekolah.
“Dalam kegiatan rutin PSA itu, ada pihak sekolah yang berkunjung langsung ke Polres Melawi, maupun di tempat-tempat bermain lainnya,” terangnya.
Tentunya, dengan kegiatan PSA ini diharapkan anak usia dini dan pelajar paham dengan tugas mulia seorang polisi, jiwa kesatria, jujur dan disiplin dapat dicontoh dan menjadi karakter pada saat mereka dewasa nantinya,” tambah AKP Aang Permana.
Menurutnya selain mereka tidak takut kepada polisi dan merasa bangga dengan polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Diharapkan kelak anak lebih disiplin dan mematuhi segala peraturan lalu lintas di jalan raya.
“Dalam kegiatan PSA, Satuan Lantas memberikan penyuluhan kepada anak dan pengenalan rambu-rambu lalu lintas serta fungsi helm dan kegunaannya, mengajarkan cara menyeberang jalan supaya aman dan pelopor keselamatan berlalu lintas,” ungkapnya.
Bukan itu saja, AKP Aang Permana sebagai Kasat Lantas Polres Melawi juga menyampaikan kegiatan PSA ini di harapkan anak-anak tidak lagi takut bertemu polisi. Sebab selama ini jika melihat polisi mereka takut.
“Dengan di berikan penyuluhan tentang penegakan disiplin dan pengenalan rambu-rambu lalulintas ketika mereka kecil, maka ingatan anak usia dini tentang bagaimana sosok Polisi, bagaimana peraturan rambu dijalan raya, fungsinya apa, semua akan terpatri lama” jelas Aang.
Ia menyebutkan kegiatan yang di lakukan tersebut, sebagai bentuk penyadaran untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Sehingga di pandang perlu pengenalan rambu rambu lalulintas sejak dini. Dari kecil anak-anak sudah harus tahu aturan lalu lintas yang benar. Sehingga sampai dewasa harapannya, terpatri bahwa melanggar rambu-rambu lalu lintas itu tidak baik. Abd.