GOWA, HR – Pemerintah Kabupaten Gowa berhasil mempertahankan Predikat ‘B’ dan berada di peringkat kedua untuk tingkat Provinsi Sulsel Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2018.
Hasil kinerja ini dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Republik Indonesia.
Penghargaan di serahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Syafruddin kepada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan pada acara SAKIP Awards 2018 Wilayah III, berlangsung di Hotel Four Point By Sheraton, Makassar, Selasa (19/2).
Selain Kabupaten Gowa, ada lima kabupaten/kota yang meraih predikat B di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar.
Menurut Kabag Ortala, Alimuddin, Gowa mampu mempertahankan predikat B, tapi ada kenaikan nilai di bandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun ini kita berhasil mempertahankan predikat B dan menaikkan nilai SAKIP. Hasil evaluasi kinerja memperlihatkan kita mendapatkan nilai 62,80 dari penilaian yang dilakukan tim. Tahun sebelumnya perolehan nilai Pemkab Gowa 61,16,” ungkapnya.
Hasil yang diraih oleh Kabupaten Gowa cukup di syukuri oleh orang nomor satu di Gowa ini. Namun dirinya tetap bertekad untuk mendapatkan capaian yang lebih baik di tahun depan.
“Apa yang kita raih hari ini harus tetap di pertahankan, bahkan di tingkatkan. Ukuran kinerja kita tidak akan berjalan sempurna jika tidak ada kebersamaan. Makanya saya tetap mengingatkan seluruh unit kerja di daerah untuk tetap bekerja lebih baik lagi,” pesan Adnan.
Sementara, MenPAN RB dalam sambutannya mengatakan, penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di 186 pemda Wilayah III berhasil menghemat anggaran hingga Rp 6,9 Triliun dalam tahun 2018. Penghematan ini diperoleh melalui cross cutting program yang kurang sesuai, untuk kemudian dialihkan melalui refocusing program, sehingga anggaran tepat sasaran.
“Melalui SAKIP, paradigma kinerja pemerintah diubah, bukan lagi hanya melakukan program yang dianggarkan, tetapi cara paling efektif dan efisien mencapai sasaran. Efisiensi atau penghematan yang berhasil dicapai dengan SAKIP, bukanlah kebocoran,” terangnya.
Menurut MenPAN RB bahwa penerapan SAKIP memastikan anggaran hanya dipergunakan untuk membiayai program ataupun kegiatan prioritas yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan.
“Olehnya itu, Kedeputian Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan (RB Kunwas) tidak habis-habisnya memberikan pendampingan kepada setiap pemerintah daerah, guna menggelorakan perubahan di masing-masing daerah. Agar tata kelola kinerja seluruh kementerian/lembaga dan pemda, serta program programnya dapat berjalan secara tepat sasaran, efektif dan efisien,” jelas Syafruddin.
Diingatkan juga bahwa penyerahan hasil evaluasi SAKIP bukan menjadi ajang menang atau kalah, bukan juga menjadi sebuah kompetisi tentang angka dan nilai. Namun lebih dari itu sebagai sebuah milestone atau peninggalan para abdi negara dalam menciptakan perubahan kinerja.
“Setelah sekian lama perjuangan mencapai titik ini, tidaklah berhenti dan berakhir disini. Melainkan terus memperbaiki tata kelola pemerintahan yang lebih baik, dan lebih baik lagi di tahun mendatang,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi pada penerimaan penghargaan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlia, Kepala Bappeda Gowa, Taufiq Mursad, Kepala Inspektorat, Kamaluddin.
Sekedar diketahui komponen yang di nilai dalam SAKI,P yakni perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal dan capaian kinerja. Kartia