TANGERANG, HR – Sudah menjadi kebiasaan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melaksanakan Apel Hari Kesadaran Nasional setiap bulannya. Dan sudah menjadi pemandangan umum bila setiap kali apel Hari Kesadaran Nasional para ASN menggunakan atribut lengkap Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang meliputi baju dengan corak batik KORPRI, bawahan gelap, pin KORPRI dan juga peci hitam bagi pegawai laki-laki.
Namun dalam apel Hari Kesadaran Nasional yang diselenggarakan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada Senin (19/12), ditemukan masih banyak pegawai laki-laki yang tidak menggunakan atribut KORPRI lengkap, dan yang paling mencolok ternyata banyak pegawai laki-laki yang tidak menggunakan Peci Hitam. Melihat kondisi tersebut Wali Kota Arief R. Wismansyah sontak langsung menegur beberapa pegawai yang kurang disiplin tersebut.
“Kenapa tidak pakai peci?” tanya Wali Kota kepada salah satu staf laki-laki yang berbaris tepat di depannya.
Bahkan kepada salah satu pejabat Ess II yang juga tidak menggunakan atribut lengkap, Wali Kota juga langsung menegur pejabat tersebut.
“Kenapa Pak enggak pakai peci?” tanya Wali Kota kepada pejebat tersebut.
Mendengar alasan para pegawai dan pejabat laki-laki yang rata-rata lupa tidak menggunakan atribut lengkap, Wali Kota pun merespon dengan meminta kepada para pegawai dan peserta upacara untuk mendoakan para oknum pegawai tersebut untuk diberikan ingatan yang kuat oleh Allah SWT.
“Mudah-mudahan bagi yang tidak pakai peci diberikan ingatan yang kuat kedepannya,” ujar Wali Kota.
Wali Kota juga kembali mengingatkan kepada pegawai untuk bisa mentaati setiap aturan yang ada. Mengingat ASN sebagai abdi negara harus bisa menjadi contoh bagi masyarakatnya.
“Aparatur ini cerminan masyarakat kita, mari kita berdisiplin diri dari hal-hal yang kecil, maka jangan diremehkan. Baik dalam kegiatan sehari-hari kegiatan administrasi maupun pembangunan,” tegasnya.
“Kalau misalkan ada aturan harus pakai peci ya harus diikuti. Selain karena ini kebanggan kita sebagai bangsa Indonesia, ini identitas kita,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyinggung persoalan pengamanan libur natal dan tahun baru. Wali kota dalam rangka menjamin kenyamanan dan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru, memerintahkan kepada seluruh jajaran Camat dan Lurah dibantu dengan dinas terkait untuk melakukan operasi yustisi di lingkungan masing-masing. Hal ini diharapkan dapat mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Perayaan Natal dan tahun baru, berdasarkan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) ini menjadi penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat. Oleh karenanya saya perintahkan Camat dan lurah Libatkan Dukcapil untuk lakukan operasi yustisi bersama,” tegas Wali Kota. haryo/hms
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});