JAKARTA, HR – Pada 8 November 2018 lalu diadakan pertemuan terbatas calon presiden Jokowi dengan 160 an para ketua umum relawan di cafe bang pren, Kemang Jakarta Selatan
Jokowi didampingi Moeldoko dan TKN mengadakan rapat terbatas dan diskusi tentang membaca situasi masyarakat, tentang elektabilitas dan program-program TKN bekerjasama dengan seluruh relawan Jokowi se Indonesia.
Jokowi mengatakan terima kasih dapat bertatap muka langsung dengan para ketua umum relawan. Ia juga memberikan beberapa pengarahan langsung ke para ketua umum relawan tentang sinergitas kegiatan dan program TKN dan relawan.
Jokowi meminta kepada para ketua umum ikut turun nemuin masyarakat ke daerah-daerah. Relawan perlu sesegera mungkin turun dan nemuin masyarakat dari pintu ke pintu. Jokowi Sebut Kampanye “Door to Door” Adalah Kunci Kemenangan
Hal itu juga yang dipraktekkan Jokowi manakala ikut bertarung di pemilihan kepala daerah hingga Pilpres, yaitu door to door.
“Saya titip ini cerita lama saja, saat saya mencalonkan diri jadi wali kota pada 2005. Ibu-ibu itu pada 2004 tanya yang namanya Jokowi tidak ada yang tahu, di Solo saja tidak ada yang tahu,” ungkap Jokowi.
Diakuinya, pada saat itu dia bukan siapa-siapa, dan tak pernah bersentuhan langsung dengan politik, karena lebih sibuk berbisnis.
“Saya bukan siapa-siapa, tapi saya tidak pakai cara-cara lama mengumpulkan orang di lapangan, butuh uang. Jadi pikiran saya, ‘door to door’,” terangnya.
Dikatakannnya dengan bicara apa adanya dan tulus mau membangun Solo. Hasilnya mengalahkan walikota incumben dengan selisih suara tipis.
Pada periode kedua, Jokowi juga melakukan hal yang sama, bedanya dia sudah mempunyai program untuk dijadikan bahan kempanye.
“Pilkada kedua sebetulnya saya tidak mau mencalonkan lagi, saya mau kembali usaha, tapi disuruh lagi. Saya tetap gak mau kampanye dengan cara mengumpulkan massa di lapangan, di daerah biayanya bisa Rp400 juta-Rp500 juta jadi saya tetap ‘door to door’,” tambah Jokowi.
Pada pilkada kedua itu Jokowi menang telak terhadap pesaingnya, lantaran dinilai sukses membangun Kota Solo.
“Setelah 5 tahun wali kota, saya bisa cerita, ‘bapak ibu terima kartu sehat belum? Oh terima, sudah dimanfaatkan belum? 1-2 kali, Bapak ibu tahu itu program saya? Oh tahu Pak, kartu pintar juga, saya tahu anak-anak yang dapat kartu pintar lalu saya datangi rumahnya,” ujar Jokowi.
Saat Pilkada DKI Jakarta, Jokowi juga melakukan hal yang sama seperti di Solo. Dia berkeliling Kampung ke kampung memperkenalkan diri.
“Saya melakukan hal yang sama dari subuh sampai subuh. Dari pintu ke pintu adalah kunci, kita dapat dua, tidak keluar uang dan tanpa kalimat bertele-tele, tapi keringat bercucuran,” papar Jokowi.
Karenanya dia berharap, relawan mampu melakukan hal serupa berbicara dengan rakyat dari hati ke hati, dari pintu ke pintu untuk meyakinkan pemilih.
Hasil kerja Jokowi – JK 4 tahun berjalan
Selanjutnya Moeldoko memberikan pengarahan, bahwa TKN udah menyiapkan program dan modul rencana kegiatan-kegiatan untuk relawan dan akan mendistribusikan alat-alat peraga kampanye melalui TKN.
“Kita berharap dengan semangat para relawan kinerja kita bisa terarah dan terukur secara sistematis,” katanya.
Dari 600 relawan bersifat nasional dan bersifat daerah, yang diundang relawan bersifat nasional sebanyak 160 relawan, memiliki pengurus di beberapa propinsi dan kabupaten/kota.
Ketum RPN
Salah satu Ketua Umum Relawan yang mengikuti pertemuan terbatas dengan Capres Jokowi adalah Albert Soekanta, selaku Ketua Umum Relawan Padamu Negeri (RPN).
Albert Soekanta mengatakan Haqqul Nyakin Jokowi akan menang jika arahan-arahan Jokowi dan Moledoko tadi dapat dikerjakan oleh relawan dengan baik.
Menurutnya kunci utama adalah relawan menemui masyarakat dari pintu ke pintu. Dimana setiap relawan mempunyai basis kekuatan yang berbeda beda dan memiliki program dan keistimewaan masing-masing.
“Relawan Padamu Negeri akan fokus nemuin masyarakat dari pintu ke pintu, ke pasar-pasar dan ke warung-warung dan juga di setiap komunitas masyarakat. Dan tugas tim dan pengurus Relawan Padamu Negeri adalah menyakinkan masyarakat bahwa Jokowi adalah yang terbaik dan akan membawa dampak yang baik bagi kesejahteraan rakyat dan pembangunan NKRI,” ungkapnya Albert.
Kita juga akan mensosialisasikan hasil kerja pemerintahan Jokowi JK selama 4 tahun ini, yang telah mulai dirasakan masyarakat dampaknya,” tambahnya.
Disamping itu, lanjut Albert Soekanta, RPN juga mencetak Buletin Padamu Negeri 3 kali dalam sebulan mulai November ini sampai jadwal Pilpres nantinya.
Dimana Buletin ini dapat dibaca oleh masyarakat dan masyarakat dapat mengajak tetangganya dan lainnyauntuk memilih Jokowi. Akan berdampak berkesinambungan menarik dukungan rakyat.
“Dan kita juga memiliki beberapa program unggulan lainnya dalam memenangkan Jokowi,” ucap Albert Soekanta. Igo.