NATUNA, HR – Badan aksebikitas telekomunikasi dan informasi (BAKTI) Kominfo menggelar Diskusi Pemerataan Infrastruktur Telekomunikasi dalam Mendorong Digitalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah 3T dan Perbatasan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (03/9) siang.
BAKTI Kominfo merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola dana Universal Service Obligation (USO) dari para penyelenggara telekomunikasi di Indonesia. Dengan dasar Nawacita ke-3 yaitu membangun dari pinggiran, BAKTI Kominfo bertugas menumbuhkan konektivitas nasional dengan membangun akses telekomunikasi dari pinggiran.
Menteri Kominfo Rudiantara saat memberikan pemaparannya menerangkan, pemerintah melalui BAKTI Kominfo akan memiliki satelit internet berkecepatan tinggi.
Hal Ini merupakan Solusi untuk kebutuhan pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
“Selama ini sekolah yang sudah terhubung internet pun dipakai hanya untuk UNBK saja. Generasi kita mau kompetitif tapi kalau diajarin menghafal mulu gimana? Makanya perlu internet karena bisa digunakan 9 ribu sekolah untuk sistem pembelajaran,” jelasnya.
Pengunaan internet berkecepatan tinggi juga diharapkan dapat menunjang kegiatan kesehatan di daerah-daerah. Sebagai ilustrasi, Menteri Kominfo Rudiantara menjelaskan Puskesmas membutuhkan pelayanan cepat sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Pada sektor kesehatan, ada empat ribu lebih puskesmas tapi seribu lebih belum terhubung internet. Di Puskesmas pun dipersulit administrasi, kita harus mengubah pola pikir. Cara melayani masyarakat harus diubah melalui layanan internet,” kata Menkominfo Rudiantara menggambarkan pelayanan data masyarakat di Puskesmas yang tersedia melalui database online.
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal juga berkesempatan memberikan pemaparan terkait kondisi terkini Kabupaten Natuna.
Hamid Rizal pun berharap BAKTI Kominfo dapat melakukan pemerataan akses telekomunikasi dan jaringan internet di wilayan terdepan NKRI ini.
“Sebagai daerah strategis nasional diperlukan pemerataan jaringan, agar wilayah Natuna yang banyak pulau ini juga bisa merasakan teknologi yang maksimal, seperti diwilayah lainnya yang sudah terjamah dengan teknologi dan jaringan yang lebih maksimal,” tutur hamid.
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal bukan baru sekali menyuarakan keterbatasan akses jaringan telekomunikasi di daerah berjuluk Laut Sakti Rantau Bertuah ini.
Kunjungan tamu-tamu penting dari pusat, seringkali dimanfaatkannya untuk menyampaikan keluhan daerah yang dipimpinnya, khususnya masalah telekomunikasi.
Pasalnya, Kabupaten Natuna yang memiliki ratusan pulau dan diantaranya 27 pulau berpenghuni, belum semuanya teraliri akses jaringan komunikasi dan internet yang memadai. fian