CIAMIS, HR – Aksi Mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) Ciamis yang menuntut pelantikan Rektor digagalkan dengan alasan terpilihnya H Yat Rospia cacat demi hukum dan terkesan membunuh demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi oleh kampus.
Di tengah rintikan hujan bukan halangan bagi mahasiswa untuk tetap menyampaikan tuntutannya untuk ditegakan aturan yang ada sesuai dengan mekanisme dan aturan di dalam pemilihan rektor secara demokrasi.
Dalam orasinya, Yagus Triana mengucapkan selamat atas matinya demokrasi, selamat atas terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, akan berjalan demokrasi seperti apa jika suara terbanyak bisa dikalahkan oleh suara terendah, maka dari itu kami tetap akan menuntut rasa keaadilan sesuai dengan aturan yang ada.
“Saya sangat menyesalkan sekali atas pertimbangan dari yayasan yang mematahkan suara terbanyak, loyalitas yang sudah dibangun oleh teman-teman universitas, yang mana mereka itulah para pejabat senat terpatahkan oleh pemikiran-pemikiran sempit, terpatahkan oleh pemahanan norma yang brutal yang sama sekali tidak normasi, yang tidak memahami filosofi, artinya ada kemungkaran, ada tirani di sini, ada kesewenangan di sini, komunitas kampus tidak bisa berdiam diri, kaum intelektual tidak bisa hanya berpangku tangan,” ungkap Yagus.
Selain itu, kata Yagus, aksi-aksi ini merupakan langkah awal agar demokrasi tetap terjaga, seiring dengan 20 tahun reformasi ini langkah tepat untuk memulai perubahan, jika tidak dilakukan sekarang tidak akan ada perubahan.
Sedangkan tim kuasa hukum Dr Yagus, mengatakan, untuk permasalah yang ada di Universitas Galuh ini, pihaknya ingin memperjuangkan keadilan dan kepastian hukum yang mana di sini ada kepentingan klien kami dan kepentingan masyarakat kampus.
“Insya Alloh, gugatan akan segera dilayangkan ke pihak Pengadilan Negeri, kendati kami dari Bandung, insya Alloh kami akan istikomah membela klien kami,” ungkap Fadil Muhamad.
Di tempat terpisah, Dr Yat Rospia seusai pelantikan, mengatakan, aksi tersebut merupakan hak mereka selama dalam penyampaiannya baik dan beretika.
“Yang jelas intinya, siapapun harus patuh dan tunduk pada keputusan yayasan dan saya sebagai Rektornya. Artinya adalah, harus tunduk dan taat pada aturan sesuai dengan tupoksinya masing masing,” ujar Yat Rospia.
“Selain itu, untuk para mahasiswa dan dosen ambil aturan, dari awal saya sudah sampaikan sesuai dengan misi visi saya, ambilah keteladanan rosul, amanah, fathonah dan tablig karena kita sebagai umat muslim. Perlu diketahui bersama saya di sini semata-mata karena Alloh, tidak ada sedikitpun kepentingan pribadi, saya jadi Rektor atas kehendak Sang Pencipta, tidak jadipun demikian,” tandasnya. koes