KAPUAS HULU, HR – Polres Kapuas Hulu menggelar apel pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan Pemilu Kepala Daerah Kalimantan Barat, di Mapolres Kapuas Hulu, Jumat (22/6/2018).
Apel pergeseran pasukan TNI/Polri dalam rangka pengamanan Pemilukada Gubernur – Wakil Gubernur 2018 pada 27 Juni mendatang di Inspekturi Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero, SH dan Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi, S.I.K, M.H, Kajari Kapuas Hulu, Rudi Hartono, serta perwakilan Kodim 1206/Psb.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L Ain Pamero SH mengatakan, suhu politik dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur selalu meningkat. Sebab itu pengamanan harus ditingkatkan agar gejolak-gejolak yang buruk tidak timbul.
“Kita tahu tidak menutup kemungkinan ada oknum masyarakat yang untuk kepentingan kelompoknya melakukan sesuatu, maka setiap gerakan mengganggu harus diambil langkah tegas sesuai ketentuan berlaku,” ujarnya.
Penyelenggaran ini apel pengamanan Pilkada kali ini mengandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tentunya ini peran strategis untuk merekat agama di masyarakat Kapuas Hulu. FKUB penting untuk meredam masalah yang berkaitan sara.
“Umat beragama sering disekat dengan isu sara untuk kepentingan politik. Ini tidaklah wajar karena memanaskan suasana kalau dibiarkan ini menganggu umat beragama, maka peran aktif FKUB penting,” tegas Wabup.
Wabup berpesan agar pemuka agama dalam momen pemilu tidak dikaitkan dengan agama. Jangan sampai pemilihan sesat mengorbankan kepentingan masyarakat yang butuh kebersamaan dan kenyamanan.
Kerukunan beragama itu modal yang amat berharga dalam berbangsa. Sekarang kerukunan mungkin belum sempurna, namun di mata Internasional kita yang terbaik. Pujaan itu harus menjadi semangat pemersatu umat beragama.
“Kita harus bertekat memajukan bangsa menjadi bangsa modern. Kami terimakasih pada seluruh tokoh agama yang bantu bentuk kerukunan,” ujarnya.
Wilayah Kapuas Hulu luas, masyarakat harus ikut berpartisipas mewujudkan ketertiban dan kenyamanan pemilu.
“Saya himbau camat, toga,todat dan tomas bantu mewujudkan keamanan di daerah masing-masing,” pesan Wabup.
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Imam Riyadi, S.I.K., M.H menuturkan, semangat kebersamaan harus digelorakan.
“Pada era digital kita harus baca potensi peluang di masyarakat. Kita melihat FKUB ini potensi memfilter dampak era digital,” ucap Kapolres.
Paham radikalisme, intoleransi dapat menjadi bibit terorisme. Ini perlu bahu-membahu dan sinergitas, sehingga ada upaya kongkrit untuk mengantisipasi paham intoleransi tersebut.
“Ancaman saat ini sudah nyata, bukan wacana. Sebab itu perlu kita lakukan deteksi dini, mulai dari Kecamatan hingga Kabupaten lewat FKUB,” ujar Kapolres.
Kapolres mengharapkan, FKUB dapat membantu aparat keamanan dan pemerintah dalam menangkal adanya isu sara di masyarakat. Sebab hal itu dapat memicu perpecahan.
“Hal terpenting pegang teguh ikrar bersama yang sudah dinyatakan, salah satunya bahwa agama tidak dijadikan komoditi politik, ini yang terpenting,” tuntasnya.
Sementara itu, Pasiter Kodim 1206/Psb Kapten Siswadi menghimbau agar seluruh elemen masyarakat berkomitmen mewujudkan Pemilu damai, aman dan tertib, seperti yang sudah dilaksanakan beberapa tahun lalu.
“Pengamanan pesta demokrasi ini bukan tugas TNI/Polri semata, tapi menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama. Kami di desa – desa ada Babinsa, Polri ada Bhabinkamtibmas, yang selalu koordinasi jika ada sesuatu. Dengan kesiapan kita, maka tidak ada celah bagi oknum yang ingin menggangu jalannya proses demokrasi,” tegasnya. ml