GOWA, HR – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyatakan dukungannya jika Gunung Bulu Bawakaraeng di heritage. Hal itu diungkapkan ketika melakukan rapat sekaligus presentasi dari Forum Intelektual Selatan Sulawesi (FISS) di Baruga Karaeng Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Senin (21/5) siang.
Menurut orang nomor satu di Gowa ini, kerusakan Gunung Bawakaraeng tak bisa dibendung lagi, menurutnya hingga saat ini kerusakan mencapai 55 persen.
“Kerusakannya memang sudah parah, dan kalau ditanya setuju atau tidak saya sangat setuju 1.000 persen jika suatu saat Gunung Bawakaraeng ini diheritage,” ungkap Adnan.
Kendati demikian, Adnan mengaku hingga saat ini dirinya belum bisa mengambil kebijakan tanpa adanya landasan hukum dalam hal ini regulasi, namun regulasi khusus yang mengatur tentang Gunung bulu Bawakaraeng belum ada.
“Apapun yang kita lakukan jika ingin mengambil kebijakan harus didasari dengan landasan hukum yang jelas dalam hal ini regulasi, Sejak saya jadi bupati belum ada regulasi yang mengatur khusus terkait gunung bawakaraeng, sehingga kami juga tidak akan mungkin mengambil kebijakan tanpa landasan hukum yang jelas, itulah kenapa saya katakan silahkan dikaji jika dibutuhkan masuk peraturan daerah (Perda) maka akan dimasukkan, tapi jika tidak maka hanya peraturan bupati saja (Perbup),” jelasnya.
Sementara itu Orang Gunung sekaligus presentasi Gunung Bawakaraeng, Nevy James mengatakan salah satu jalan yang harus dilakukan memang mengheritagekan Gunung tersebut, pasalnya pendaki gunung semakin lama akan bertambah yang otomatis peluang kerusakan bisa semakin bertambah.
“Tingkat keparahan sudah parah, secara fisik sudah 45 persen lebih, dan secara non fisik sudah jatuh, jika diheritage maka akan banyak program budaya yang jalan termasuk melakukan riset dari tumbuhan yang bisa dijadikan obat dan semacamnya,” pungkasnya.
Olehnya dirinya berharap, masyarakat bisa lebih sadar dan melakukan petisi tanda tangan disetujuinya heritage Gunung Bawakaraeng melalui change.org yang saat ini telah mencapai 8.636 orang penandatangan. kartia