65 Sumur Ilegal Drilling di Muaro Jambi Sudah Ditutup

oleh -707 views
Zulfahmi

JAMBI, HR – Sebanyak 65 sumur drilling dari 105 sumur kini sudah dilakukan penutupan dengan menggunakan semen oleh masyarakat setempat.  Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Jambi Zulfahmi Zulfahmi, Rabu (31/7).

Bahkan  sumur ilegal drilling di Kabupaten Muarojambi tersebut ada yang tidak lagi melakukan aktivitas. Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Jambi Zulfahmi mengatakan.

Sedangkan, untuk 40 sumur sisanya, masyarakat meminta penutupan dilakukan pihak SKK Migas dan Pertamina langsung, ujarnya. Hanya saja, ungkap Zulfahmi, masih dalam usulan yang harus sesuai persetujuan. Sebab penutupan 1 sumur itu dananya bisa mencapai Rp 7 juta.

“Karena semennya bukan semen biasa, tapi ada campuran khusus. Ini harus sesuai dengan persetujuan dari SKK dan Pertamina,” ujarnya.

Pada 8 Agustus nanti, pihaknya juga akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat di kantor Camat perbatasan Sungai Bahar atau tepatnya di Desa Bukit Subur. “Supaya kita dapat menyampaikan pemahaman akan dampaknya, resikonya, dan kita bisa mendengarkan seperti apa maunya mereka,” tegasnya.

Mengenai keamanan sumur yang disemen tersebut, Zulfahmi mengaku jika itu aman dan dipastikan tidak dapat digunakan kembali. Hanya saja yang berdampak mungkin pasca ilegal drilling itu.

“Seperti airnya, tanahnya pasti tercemar. Sehingga perlu adanya sampling tanah, air, untuk mengetahui selanjutnya langkah apa yang akan dilakukan,” ujarnya.

Sedangkan untuk di Kabupaten Batanghari sendiri, Zulfahmi mengatakan, bukan lagi dalam bentuk sosialisasi, namun sudah penindakan. Hal ini tak dapat dipungkiri bahwa begitu marak dan banyaknya dampak yang terjadi.

Untuk menindaklanjutinya, Zulfahmi mengatakan saat ini tim Satgas Illegal Drilling sedang merevisi perubahan pertama lampiran terkait SK penindaklanjutan, yang didalamnya akan melibatkan Brimob, Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Bupati di daerah yang berpotensi illegal driling.

“Kita menunggu Gubernur nanti pulang dari kunjungan kerja ke Amerika Serikat, baru ditandatangani SK ini. Karena tim akan berjalan jika SK sudah ditandatangani,” tandasnya. nelson/dian

Tinggalkan Balasan