Guru Keluhkan Kinerja Kepala SDI Je’netallasa

oleh -40 Dilihat
oleh

GOWA, HR – Kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor atau daya penggerak daripada sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu kelompok organisasi. Pemimpin harus mempunyai sifat yang baik yang dapat dijadikan contoh dalam lingkungan sekolah. Salah satunya harus rendah hati atau sederhana, sabar atau mempunyai kesetabilan emosi, suka menolong, percaya diri, jujur dan ahli dalam jabatannya.

Kepala sekolah harus menjadi teladan atau contoh bagi guru,anak didik dan orang tua siswa mengenai perilaku yang baik, juga dalam hal kedisiplinan atau dalam bidang akademik. Sebagai contoh dalam hal kedisiplinan kepala sekolah dapat menyampaikan peraturan.

Dalam kedisplinan maka kepala sekolah juga dapat melakukan kedisplinan itu, dalam hal akademik. Sebagai contoh setelah melakukan pengecekan atau evaluasi dalam administrasi pembelajaran. Setelah itu dilakukan evaluasi dalam proses pembelajaran.

Apabila ada seorang guru ada yang kurang berhasil dalam melakukan proses pembelajaran, dapat dilihat pada hasil penilaian yang dicapai oleh anak didiknya. Kepala sekolah memberi contoh pada saat pembuatan rencana pembelajaran lengkap dengan metode dan media yang digunakan sesuai keadaan siswa dan sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut.

Akan tetapi fakta yang terjadi dilapangan sebagian besar kepala sekolah tidak bisa melaksanakan secara maksimal.

Seperti halnya kepala SDI Je’netallasa Hj.St Sumarni Syam, dari semua pihak sekolah mengeluhkan karekter yang dimiliki diduga menurut semua guru – gurunya sifatnya sangat arogan dan bahkan sering dipertontonkan di depan orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah sifat arogannya dimana gurunya sering dipermalukan didepan masyarakat pada hari senin pada saat hendak melakukan kegiatan upacara.

“Tindakan yang dilakukan Kepala Sekolah yang sekarang ini jauh dari kepala sekolah kita yang sebelumnya, kepala Sekolah yang saat ini setiap masuk di Sekolah kerjanya hanya marah – marah, kalau ada usul yang disampaikan dia langsung tunjuk – tunjuki kita dan marah bahkan dia mengeluarkan kata – kata kasar yang merendahkan kita” kata para guru sambil meniru gelagat Hj. Sumarni.

Secara bergantian para guru memberi informasi pada wartawan Online HR, diruangan perpustakaan Sekolah, Selasa (21/08/18), di SDI Je’netallasa Kecamatan Pallangga kab Gowa.

“Dia kepala sekolah tidak ada kerjasamanya, baik dalam proses belajar mengajar dan Bendahara BOS juga tidak difungsikan. Bendahara dalam pengambilan atau pencairan dana hanya tanda tangan saja, bendahara tidak mengetahui berapa jumlahnya dana yang diterima dari dana BOS, karena hanya kepala sekolah dan suaminya pergi ke Bank , kasek yang kelolah itu dana dia yang tahu penggunaannya” kata para guru.

Kepala Sekolah SD Inpres Je’netallasa Hj.St.Sumarni Syam,S.Pd diduga tidak transparan menggunakan penggunaan dana Biaya Oprasional Sekolah (BOS).

Papan informasi penggunaan dana BOS selama berjalan 2 tahun Kasek menjabat,papan informasi kosong.
Saat mengunjungi Sekolah tersebut Kasek juga sudah keluar dan ruangan kantor juga dikunci.

Wartawan Online HR menemui para guru diruangan perpustakaan yang sekaligus adalah ruangan guru.

Bendahara BOS Dra.Agustina Kadir mengatakan, “Saya tidak tahu tentang dana BOS, saya hanya tanda tangan, kepala sekolah sama Suaminya yang ke Bank.”

Di sisi lain Koorwil Pallangga Hj.Hadasiah membenarkan keluhan para guru yang ada di SDI Je’netallasa.

“Itu sudah saya tindak lanjuti,dihadapan pak Kadis pendidikan” ucap Hadasiah via seluler. kartia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.